Maafkan Aku yang Dulu

tumblr_nva6hurE4V1u5cr2do1_1280
(Ilustrasi: Google)

Namaku Hijrah. Nama yang asing untuk seorang anak perempuan. Mungkin. Cerita singkat tentang pemberian namaku adalah sepulang Ayah dari rumah teman. “Beri saja nama anakmu dengan Hijrah, itu bahasa Arab.” Ayah langsung setuju, pulang menemui Ibu untuk mengabarkan tentang nama tadi. Ibu juga setuju. Baca lebih lanjut

Save Pesantren

17138_35080_teroris

Sepuluh menit lagi bel istirahat berbunyi. Pak Soleh telah usai menjelaskan pelajaran Pendidikan Agama Islam. Ia membuka kesempatan kepada murid-muridnya untuk bertanya. Bebas. Tidak harus tentang materi yang baru saja dijelaskan. Pak Soleh mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kelas. Satu menit berlalu, belum ada yang bertanya. Kemudian ia duduk di kursi guru. Membubuhkan tanda tangan dan nama terang di daftar hadir, sambil menulis siapa saja yang tidak hadir. Baca lebih lanjut

Inikah Durian Runtuh

ikhwan-berdoa-389x260

Agen bus malam Cijantung sudah mulai ramai oleh para calon penumpang. Satu-persatu bahkan ada yang bergerombol, sudah mulai berdatangan. Mulai dari tas kecil, tas ransel, koper, kardus ukuran kecil hingga besar sudah mulai menghiasi ruang tunggu penumpang. Beberapa orang juga terlihat sedang sibuk menukarkan tiket atau sekedar memastikan nomor tempat duduk kepada pengurus agen bus. Ada juga seorang pengemis wanita sedang meminta-minta, berjalan dari tempat duduk penumpang satu ke tempat duduk penumpang lainnya. Baca lebih lanjut

Pelajaran Malam

55600f1b0423bda75b8b4567

Bulan sabit menggantung di langit. Bintang-bintang juga berkedip saling bergantian. Langit Grabag begitu cerah. Udara juga tidak terlalu dingin malam ini. Suara jangkrik terdengar begitu nyaring, seolah-olah mereka saling berlomba paduan suara, atau sedang berlatih pentas seni. Terkadang daun-daun pohon Mahoni melambai-lambai terkena hembusan kecil angin malam. Satu-dua suara kendaraan lewat terdengar dari bagian belakang ma’had yang merupakan jalan kecil beraspal, menghubungkan antara Dusun Susukan dengan  Dusun Kliwonan. Baca lebih lanjut

Stadium Empat

akhwat2

Sarah duduk termenung di kursi taman. Ia memandang ke arah Bunga Matahari di depan kursi itu, tetapi sebenarnya tatapannya kosong. Seperti sedang memikirkan sesuatu. Anak-anak kecil yang berlarian di depannya, seolah tidak dapat mengusik tatapan kosongnya. Di tangan kanannya ada secarik amplop putih ukuran sedang, tertulis dengan jelas berwarna biru Rumah Sakit Islam Avecena. Di bagian atas sudah robek. Pertanda surat yang ada di dalam sudah dibaca. Baca lebih lanjut

Ramadhan Terakhir

Malam-Ramadhan-ilustrasi

Grabag, 29 Ramadhan 1436 H

Hari ini hari terakhir puasa Ramadhan. Jalan utama Grabag sudah mulai ramai. Lalu lalang kendaraan seolah tak pernah putus, ramai sekali. Sesekali terlihat orang berboncengan sepeda motor dengan membawa ketupat. Ada juga beberapa orang membawa dua sampai tiga kantong plastik, terlihat pulang dari pasar. Toko-toko pakaian di sekitarku juga sudah mulai diserbu pembeli, datang-pergi silih berganti. Counter handphone juga tidak kalah ramainya. Baca lebih lanjut

Akhirnya Allah Pertemukan

Siluet ikhwan tilawah

Jalanan Grabag masih lengang. Hanya satu-dua kendaraan saja yang lewat. Maklum, ini di desa. Jam segini aktivitas penduduk tidak seperti tempatku merantau, Jakarta. Pagi ini seperti biasa, usai mengajar di ma’had selepas Subuh persis sampai jam setengah enam, aku membantu kakakku memberi makan kelinci di belakang pekarangan rumah. Kelinci yang dipelihara kakakku bermacam-macam, ada jenis Anggora yang bulu-bulunya begitu menawan, ada jenis Spot warna putih dengan bintik-bintik hitam, ada juga jenis kelinci bertelinga lebar, dan yang terakhir kelinci Jawa. Kakakku dengan telaten sekali memberi makan mereka, dengan penuh kelembutan dan kasih sayang. Baca lebih lanjut