Kemarin malam, salah seorang santri Al-I’tishom Grabag menyetorkan hafalan Al-Qur’an nya. Ini setoran pertamanya di semester dua ini. Pikir saya, paling-paling juga setor 4 halaman atau berapa, seperti biasanya yang setoran sekitar nominal halaman segitu. Namun tidak, halaman demi halaman terus dilaluinya. Dimulai dari ba’da Maghrib, terus hingga pukul 19.00, terus hingga saya mengira mungkin santri ini akan setor satu juz sekaligus. Baca lebih lanjut
Arsip Kategori: Remaja
Tulislah….
Acaranya di hari Ahad, sekitar pukul delapan pagi hingga menjelang Zhuhur. Memang di setiap hari Ahad, ada acara pondok. Pematerinya ganti-ganti tiap pertemuan. Kadang diisi Tarikh, disisi Nahwu beserta i’robnya, nonton film Arab, dll. Baca lebih lanjut
3 Juz Sekali Duduk dan 5 Juznya Generasi Awal
Mumpung masih anget prestasi yang satu ini. Prestasi dari anak baru gede yang cinta dengan Al-Qur’an. Mengisi hari-harinya dengan membaca ayat-ayat Al-Qur’an, menghafalnya, menyetorkan hafalannya, memurojaah hafalannya. Prestasi anak baru gede, yang jika ayahanda dan ibundanya hadir dalam ujian 3 juz sekali duduk ini, pasti pipi mereka akan basah dengan air mata bahagia. Melihat sang putra bisa seperti itu, menyetorkan hafalan 3 juz dengan lancar, seolah-olah sudah hafal di luar kepala. Allahu akbar. Baca lebih lanjut
Masa Depan Gemilang
Masa depan gemilang tidaklah terkapling oleh ‘kelompok’ tertentu. Tak hanya diperuntukkan anak turun orang berpunya saja, orang berumah reyot atap bocor juga punya kesempatan itu. Masa depan gemilang terbuka lebar bagi siapa saja yang ingin mendatanginya, illa man abaa, kecuali bagi yang tak ingin menjemputnya. Hanya itu saja pengecualiannya. Ya, bagi yang tak ingin menjemputnya. Baca lebih lanjut
Segudang Kisah di Bumi Allah
(Foto: Google)
Kisah-kisah dan perjuangan-perjuangan heroik di beberapa belahan dunia. Pembangkit semangat, penumbuh rasa kepedulian, penambah wawasan. Kisah dari para pemegang panji Allah, pencari syahaadah, pembela kaum lemah. Baca lebih lanjut
Full Day
(Foto: Google)
Ini mungkin judul Insya’ (Pelajaran Mengarang) santri baru, jika diinggriskan. Kira-kira seperti ini terjemahan Indonesia-nya: Baca lebih lanjut
Menghargai Setiap Perjumpaan
(Foto: Google)
Terkadang nikmat perjumpaan tak dirasa oleh diri, sehingg begitu cepat berlalu. Si ibu yang kangen berat sama anaknya, tak terasa si anak sudah mau pergi jauh lagi. ”Sebulan di rumah serasa baru sehari di rumah”, gumam ibu dalam hati. Begitu cepat sekali berlalu. Setahun lagi baru bisa merasakan nikmatnya perjumpaan. Baca lebih lanjut
Sandal Gunung
(Foto: Google)
Ini bukan sandal yang dibuat di daerah pegunungan, bukan pula sandal orang-orang gunung. Sandal gunung adalah sandal untuk mendaki gunung. Beberapa pendaki gunung walaupun tidak semua pasti punya sandal ini. Tak ketinggalan juga para santri di pondok pesantren. Dengan celana hitam di atas mata kaki dan sandal ini, maka langsung tertebak, itu santri. Beberapa santriwati juga ada yang memakainya. Baca lebih lanjut
Cinta
(Gambar: Google)
Cinta. Mendengar lima huruf ini, maka seketika telinga menjadi peka, mata menjadi awas, perasaan langsung campur aduk senang. Tak pandang usia, mulai dari remaja hingga kakek renta, mungkin akan langsung bereaksi sama. Hanya kadar dan gejolak perasaan saja yang mungkin berbeda. Remaja dan muda-mudi akan bersikap cepat tanggap dan “mesam-mesem” sendiri. Baca lebih lanjut
Kupu-kupu Pun Berproses
Sederhana. Tidak mewah. Tetapi sejuk dipandang. Itulah sosok yang di negeri ini disebut akhwat. Untuk istilah “akhwat” sendiri terjadi penyempitan makna. Entah sejak kapan ini terjadi. Diambil dari bahasa Arab akhowaat yang artinya saudari-saudari perempuan. Tunggalnya ukhtun atau saudari perempuan. Di negeri ini sebutan akhwat pasti akan menjurus kepada mereka-mereka yang berpakaian syar’I, aktifis, dan kanca-kancane. Sementara mereka-mereka yang belum seperti itu maka sebutannya berbeda. Baca lebih lanjut